Wednesday, October 22, 2014

That is love? :)



Ketika mataku tertatap dengan kedua matanya, saat itu aku benar-benar merasa berada dalam hembusan angin pagi hari. Sejuk.. yah, perasaan itulah yang aku alami.

Ketika kedua jemariku tergenggam olehnya, saat itu aku tak ingin melepasnya. Seolah-olah kami dipersatukan dalam genggaman erat itu.

Ketika kulihat lengkukan keatas bibirnya. Saat itu hal termanis yang pernah ku lihat olehnya.

Tuhan, kutitipkan hatiku untuknya, ku Pinta, tak salah ku memilih dirinya, aku hanya ingin dia menjaga hatiku dengan sepenuhnya entah seperti apa dan bagaimanaa

Tuhan, aku bersedia menjadi tempat dimana dia memberikan seluruh hatinya, aku berjanji tak akan pernah melukainya atau bahkan menggantinya dengan hati yang lain

Tuhan, izinkanlah kami menjadi pasangan yang tak akan lekang oleh dimensi ruang dan waktu, izinkanlah kami menjadi pasangan yang saling mengerti, memahami, melangkapi satu sama lain.

Aku tahu, aku bukanlah manusia sempurna, dan aku tahu dia hanyalah seseorang yang tak luput dari kesalahan.Persatukanlah kami Tuhan atas kekurangan yang kami miliki. Bukan keindahan kamilah yang menumbuhkan cinta, Tapi cintalah yang menumbuhkan Keindahan yang abadi... J

19.13
21 0ktober 2014

Wednesday, August 13, 2014



Dalam alunan suara rintikan hujan aku terlamun, terlamun membayangkan kisah yang mungkin tak bisa dimasukkan dalam akal fikir, atau lebih tepatnya hanyalah fiktif. Disaat itu hari dimana aku tlah bosan dgan sesuatu yang bernama “lakilaki” , aku tahu aku masih kecil bahkan aku terlalu kecil untuk membahas itu, hingga dalam kesendirian itu aku mengenal sosok yang nyaman bagiku, hahh, rasanya memang lucu saat aku mengingatnya, aku mngenalnya lewat social media, haha.. tawaku, tiba tiba dia datang tanpa salam dalam kehidupanku, dan dengan bodohnya aku membuka pintu untuknya agar dia dapat masuk, dan berikan kesan “wellcome” untuknya. Aku tak mengerti begitu saja datang perasaan mengerubungiku, apakah itu cinta? Ataukah itu rasa nyaman ? aku tak tahu dan aku tak mengerti. “Dia” berikanku sebuah arti ketulusan, berikanku sebuah arti pengorbanan, berikanku sebuah arti kerinduan, Aku tak tahu mengapa aku bisa menerima semua arti arti itu, sementara “Dia” orang lain yang jauh dan tak pernah kulihat seperti apa. Dan tiba tiba ketika aku terjebak dalam zona nyaman itu, Dia pergi tinggalkanku, bukan karna wanita atau sesuatu yang membuatku sakit, namun, hanya karna suatu hal yang penting baginya, hingga aku sendiri dan termenung lagi, sampai “Dia” datang lagi dan berikanku cahaya, namun aku tak lagi nyaman, jujur aku risih, aku tak lagi merasakan indahnya berkontak dengannya. Saat ini pun aku tak pernah lagi mndengar kabar darinya tentang cerita cerita lucunya, huhh, aku tak tahu harus mngabarinya atau tidak, Aku tak mau jika aku berikan kabar sesuatu tentangku akan tumbuh rasa itu lagi, dan “Dia” akan pergi tinggalkanku, sementara aku tak tahu seperti apa dia dan bagaimana dia, Namun jujur aku RINDU dengannya, aku RINDU !!! Maafkan aku karna tlah berpaling dan acuhkanmu. Aku bimbang, aku jatuh. Apakah semua itu akan terulang dan terjadi dalam pertemuan manis hingga kita bisa bersama selamanya? Atau itu hanya mimpi yang indah dalam bunga tidurku ? Entahlahh.. suatu hari entah kapan semoga kita bisa bertemu, walau hanya dalam mimpi...


Rasa-rasanya aku tlah dibingungkan oleh otakku yang begitu peka, ya sebegitu sangat pekanya sampai aku merasa ada yang berbeda dibalik semuanya, entah apa namanya, atau benar adanya. Rasanya aku ingin tahu tentang suatu hal yang slama ini belum kutahu. Ketika aku berada dalam titik dimana aku diterpa oleh rasa kecemburuan, aku ingin menghempaskan terpaan itu dan lari darinya, namun nyatanya aku tak bisa. Aku takut dia membagi cintanya atau malah menyembunyikan sesuatu dariku, aku takut semua itu akan terjadi, aku tak mau kecurigaanku menghasilkan kata fakta.
Kepercayaanku tak bisa kuberikan seutuhnya olehnya, bagaimana tidak? Seperti apa hidupnya dan bagaimana keadaannya pun aku tak tahu. Ingin rasanya aku membuka perlahan pintu kehidupannya, namun kenyataannya aku hanya bisa menatapnya dari balik jendela. Aku ingin masuk dan berada didalamnya, masuk didalamnya? Membukakan pintu pun dia seperti tak sudi. Aku bingung dia dengan gampangnya masuk dikehidupanku, tapi aku? Aku sangat susah. Apakah aku salah bila aku jatuh terlalu dalam cintanya dan merasakan seperti pasangan yang lainnya, kekasih yang terlihat begitu spesial. Apa aku salah menginginkah sepatah dua patah dari bibirnya? Apakah aku salah menginginkan dia seutuhnya? Aku ingin tahu seperti apa kehidupannya dan menghirup udaranya. Aku ingin~